Salam manfaat, pada kali ini penulis akan membahas mengenai barang dan jasa. Ada beberapa pandangan penulis membahas mengenai barang dan jasa. Pergeseran zaman yang menciptakan seluruh cakupan ilmu juga ikut berubah atau bertransformasi ke arah yang merambah ke teknologi atau masa digital, menciptakan banyak sekali ilmu dan banyak sekali hal lainnya juga ikut terpengaruh.
Seperti halnya mengenai barang dan jasa. Posisi sentral dari barang dan jasa, sanggup dikatakan yaitu bab terpenting dalam gerak zaman ketika ini. Barang dan Jasa tidak lagi menyerupai apa yang kita ketahui sebelum mengenal Online atau tokoh online lainnya, ataupun perbelanjaan online. Namun, pengertian barang ataupun pengertian jasa, atau definisi barang dan jasa telah lebih jauh dari itu.
Barang dan Jasa telah bergerak dan banyak sekali informasi yang tersebar di dunia maya ataupun di situs-situs informasi, terbilang tetap bertahan pada posisi pertama, walaupun dengan cakupan pembahasan termasuk pembahasan barang dan jasa terbilang kuno dan tidak cocok untuk dikonsumsi atau menjadi ilmu pengetahuan kita yang sudah lama.
Padahal, teori barang dan jasa yang kita konsumsi di situs dengan penyajian pembahasan kuno tersebut telah lama, dimana hubungannya?.. Tidak ada. Sebagaimana kita ketahui bahwa Teori terbentuk atas banyak sekali penelitian termasuk penelitian di lapangan.
Begitu juga dengan maksud penulis, menuliskan barang dan jasa. Agar teori yang telah kemudian tersebut perlu teman-teman ketahui hanya mempunyai kegunaan pada zaman digunakannnya suatu teori dalam ilmu sosial. Sedangkan untuk zaman ketika ini, diera digital apakah sesuai dengan teori dahulu untuk keadaan ketika ini?. Boleh jadi, namun apakah kita ingin suatu kemungkinan akan hal tersebut? Tentu tidak.
Apalagi membahas mengenai barang dan jasa, yang point inti dari hal tersebut yaitu untuk memenuhi kebutuhan kita. Melahirkan pengusaha-pengusaha baru. Bilamana informasi yang kita peroleh khususnya barang dan jasa itu yaitu informasi kuno, maka diri kita yang berada di masa digital dengan teori yang berada atau informasi yang berada di masa kemudian tidak akan sesuai, sekalipun sesuai atau sanggup tinggal dalam kepala kita, maka kita akan jadikan apa itu teori?..Tidak ada.
Olehnya itu, penulis informasikan kepada teman-teman informasi barang dan jasa, yang sesuai dengan zaman. Dengan mengkolaborasikan atau relevansikan atau menggabungkan antara banyak sekali definisi ataupun pengertian dari barang dan jasa, ciri-ciri barang, ciri-ciri jasa, karakteristik barang, karakteristik jasa, pengertian barang berdasarkan para ahli, pengertian jasa berdasarkan par hebat yang telah lalu, kemudian penulis mencoba untuk memberikan konseptual atau sesuai zaman ketika ini.
Seperti halnya mengenai barang dan jasa. Posisi sentral dari barang dan jasa, sanggup dikatakan yaitu bab terpenting dalam gerak zaman ketika ini. Barang dan Jasa tidak lagi menyerupai apa yang kita ketahui sebelum mengenal Online atau tokoh online lainnya, ataupun perbelanjaan online. Namun, pengertian barang ataupun pengertian jasa, atau definisi barang dan jasa telah lebih jauh dari itu.
Barang dan Jasa telah bergerak dan banyak sekali informasi yang tersebar di dunia maya ataupun di situs-situs informasi, terbilang tetap bertahan pada posisi pertama, walaupun dengan cakupan pembahasan termasuk pembahasan barang dan jasa terbilang kuno dan tidak cocok untuk dikonsumsi atau menjadi ilmu pengetahuan kita yang sudah lama.
Padahal, teori barang dan jasa yang kita konsumsi di situs dengan penyajian pembahasan kuno tersebut telah lama, dimana hubungannya?.. Tidak ada. Sebagaimana kita ketahui bahwa Teori terbentuk atas banyak sekali penelitian termasuk penelitian di lapangan.
Begitu juga dengan maksud penulis, menuliskan barang dan jasa. Agar teori yang telah kemudian tersebut perlu teman-teman ketahui hanya mempunyai kegunaan pada zaman digunakannnya suatu teori dalam ilmu sosial. Sedangkan untuk zaman ketika ini, diera digital apakah sesuai dengan teori dahulu untuk keadaan ketika ini?. Boleh jadi, namun apakah kita ingin suatu kemungkinan akan hal tersebut? Tentu tidak.
Apalagi membahas mengenai barang dan jasa, yang point inti dari hal tersebut yaitu untuk memenuhi kebutuhan kita. Melahirkan pengusaha-pengusaha baru. Bilamana informasi yang kita peroleh khususnya barang dan jasa itu yaitu informasi kuno, maka diri kita yang berada di masa digital dengan teori yang berada atau informasi yang berada di masa kemudian tidak akan sesuai, sekalipun sesuai atau sanggup tinggal dalam kepala kita, maka kita akan jadikan apa itu teori?..Tidak ada.
Olehnya itu, penulis informasikan kepada teman-teman informasi barang dan jasa, yang sesuai dengan zaman. Dengan mengkolaborasikan atau relevansikan atau menggabungkan antara banyak sekali definisi ataupun pengertian dari barang dan jasa, ciri-ciri barang, ciri-ciri jasa, karakteristik barang, karakteristik jasa, pengertian barang berdasarkan para ahli, pengertian jasa berdasarkan par hebat yang telah lalu, kemudian penulis mencoba untuk memberikan konseptual atau sesuai zaman ketika ini.
Barang dan Jasa
Pengadaan Barang dan Jasa Identik dengan adanya banyak sekali akomodasi baru, banyak sekali bangunan, jalan, rumah sakit, gedung perkantoran, alat tulis, sampai dengan kursus bahasa Inggris yang dilaksanakan di sebuah instansi pemerintah. Pengadaan barang dan jasa sering disebut dengan tender yang bahwasanya bukan hanya pada instansi pemerintah. Pengadaan barang dan jasa sanggup terjadi di BUMN dan perusahaan swasta nasional maupun internasional. Intinya, pengadaan barang dan jasa dibentuk dalam memenuhi kebutuhan perusahaan atau instansi pemerintah akan barang dan/atau jasa sanggup dimenunjang kinerja dan performance mereka.
Definisi pengadaan barang dan jasa secara harfiah berdasarkan Kamus Besar Bahasa indonesia (KBBI), yakni berarti proposal untuk mengajukan harga dan memborong pekerjaan dalam penyediaan barang atau jasa. Disinilah tumbuh pengertian bahwa ada dua pihak yang berkepentingan.
Di lain pihak yaitu instansi pemerintah BUMN, atau perusahaan swasta yang mengadakan penawaran pengadaan barang dan jasa. Pihak kedua yaitu personal atau perusahaan kontraktor yang menunjukkan suatu diri dalam memenuhi ajakan akan suatu pengadaan barang dan juga jasa tersebut.
A. Pengertian Barang
Pengertian Barang - Barang yaitu alat pemuas kebutuhan insan yang berwujud sanggup dilihat dan juga diraba. Adapun juga mengenai jasa yaitu alat pemuas kebutuhan insan yang tidak berwujud atau sanggup dikatakan abstrak. Keduanya, baik barang maupun jasa merupakan alat atau sarana dalam pemuas kebutuhan manusia.Pengertian Barang berdasarkan Fandy Tjiptono (1999:98) yaitu “produk yang berwujud fisik sehingga sanggup bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik lainnya”.
B. Macam-Macam Barang
Alat atau sarana pemuas kebutuhan sanggup dibedakan berdasarkan cara memperolehnya, kegunaan dalam hubungannya dengan barang lain ataupun dengan cara proses produksinya.
1. Cara Memperolehnya
Berdasrkan dari cara memperolehnya, sarana pemuas kebutuhan dibedakan menjadi barang bebas dan juga barang ekonomi.
- Barang Bebas. Barang bebas yaitu saranan pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya tidak dibutuhkan suatu pengorbanan sumber daya ekonomi. Hal yang umum dipakai sebagai referensi dari barang bebas antara lain udara, sinar matahari, air, dimana jumlahnya yang melimpah. Barang bebas biasa disebut dengan barang gampang didapat, yang dikhususkan merupakan ciptaan |Tuhan untuk dimanfaatkan oleh manusia.
- Barang Ekonomi . Barang ekonomi yaitu sarana pemuas kebutuhan untuk memperolehnya dibutuhkan suatu pengorbanan sumber daya ekonomi. Misalnya pakaian, masakan dan juga rumah. Barang ekonomi dibedakan menjadi barang konsumsi dan barang produksi. Barang konsumsi yaitu suatu barang secara eksklusif dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan insan baik yang mempunyai ketahanan usang contohnya pakaian, perabot rumah tangga, dan juga kendaraan, maupun juga yang tidak tahan usang contohnya materi bakar, makanan, dan juga obat-obatan.
Adapaun barang produksi yaitu barang yang secara tidak eksklusif dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan insan alasannya yaitu harus mengalami beberapa proses produksi menyerupai materi baku dan juga mesin-mesin. Akan tetapi pembedaan antara barang bebas dan juga barang ekonomi tidaklah kaku. Atas perjuangan tersebut, udara, sinar matahari dan juga air telah diubah dari barang bebas menajd ibarang ekonomi berupa air bersih, udara bersih, dan energi matahari.
2. Kegunaan Barang Dalam Hubungannya Dengan Barang Lain
Berdasarkan kegunaan dalam hubungannya dengan barang lain, sebagai saranan pemuas kebutuhan bisa dibedakan kedalam barang substitusi dan barang komplementer.
- Barang Substitusi. Barang subsitusi yaitu barang yang mempunyai kegunaan untuk menggantikan barang lain. Seperti, buss sanggup mengggantikan angkutan kereta api, jagung bisa menggantikan beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat.
- Barang Komplementer. Barang komplementer yaitu barang yang mempunyai kegunaan dalam melengkapi barang lain. Barang demikian sanggup bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan manusia, apabila dipakai secara bersma-sama. Misalnya bensin dengan kendaraan, dan tinta dengan pena.
Pengertian barang subsititusi dan barang komplementer tersebut tidak sama bagi setiap barang atau setiap masyarakat. Misalnya, gula dan kopi bukan barang komplementer bagi penduduk Inggris.
3. Proses Produksinya
Berdasarkan dari proses produksinya, barang ataupun saranan pemuas kebutuhan terbagi ke dalam barang mentah, barang setengah jadi, dan juga barang jadi.
- Barang Mentah. Barang mentah yaitu barang yang belum mengalami suatu proses produksi (pengolahan), dan akan dijadikan sebagai materi yang laris dalam proses produksi. Misalnya kapas, kayu gelondongan, dan beras.
- Barang Setengah Jadi. Barang setengah jadi yaitu barang yang telah mengalami proses produksi, namun belum sanggup dipakai dalam memenuhi kebutuhan insan khususnya secara sempurna, contohnya kapas menjadi benang, kayu menjadi papan, dan beras menjadi tepung.
- Barang Jadi. Barang jadi yaitu barang yang dalam saranan pemuas kebutuhan insan telah mengalami proses produksi secara tuntas atau tepat dan bisa untuk dipakai dalam memenuhi kebutuhan. Contohnya, kue, meja, pakaian dan juga kursi.
Namun, pengertian barang mentah, pengertian barang setengah jadi dan barang jadi, ditentukan oleh konsumennya. Contohnya beras bagi rumah tangga sudah merupakan barang jadi, namun bagi pengusaha tepung beras masih merupakan barang mentah. Proses mengolah barang mentah sampai menjadi barang jadi disebut dengan proses produksi dari hulu ke hilir ataupun proses produksi sanggup memberikan nilai tambah.
Pengertian Jasa Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa hebat dalam pemasaran jasa telah memberikan definisinya dalam pengertian jasa. Adapun pengertian jasa berdasarkan para hebat yaitu sebagai berikut:
1. Kotler
Menurut Kotler dalam Lipiyoadi (2014:7). bahw pengertian jasa yaitu setiap tindakan atau kegiatan yang sanggup ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, intinya tidak terwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produksi fisik atau tidak.
2. Zethaml dan Bitner
Menurut Zethaml dan Bitner (1996) dalam Lupioyadi (2014: 7) yang juga ikut memberikan pengertian jasa berupa batasan jasa sebagai berikut: "Service is all economic activities whose output is non a physical product or contruction is generally consumed at that time it is produced, and procides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health. atau sanggup diartikan Jasa yaitu semua kegiatan ekonomi yang akhirnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi yang umum dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta membeirkan nili tambah menyerupai kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) konsumen.
3. Mursid
Menurut Mursid (1003:116), bahwa pengertian jasa yaitu kegiatna yang bisa diidentifikasikan secara tersendiri, yang pada hakikatnya bersifat tidak teraba, untuk memenuhi suatu kebutuhan dan juga tidak harus terikat pada suatu penjualan produk atau jasa lain.
Beberapa pengertian tersebut memberikan suatu kesimpulan bahwa jasa yaitu kegiatan ekonomi dengan hasil keluaran yang tidak berwujud yang ditawarkan dari penyedia jasa yakni perusahaan kepada pengguna jasa atau konsumen.
4. Gaspersz,
Menurut Gaspersz, (1997) bahwa pengertian Jasa merupakan suatu hasil yang diciptakan melalui kegiatan dalam keterkaitan antara pemasok dan pelanggan dan melalui kegiatan internal pemasok, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
5. Youeti
Menurut Youeti, (2001) bahwa pengertian Jasa (service) yaitu suatu produk yang tidak faktual (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik antara pemberi jasa (producer) dan akseptor jasa (customer) melalui suatu atau beberapa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
1. Intangibility . Jasa berbeda dengan barang. Jasa bersifat intangible, artinya tidak bisa untuk dulihat, dirasa, diraba, dicium ataupun didengar sebelum dibeli. Konseum tersebut terdiri dua pengertian yakni
3. Variability . Jasa mempunyai sifat yang sangat variabel alasannya yaitu merupakan suatu nonstandardizet out-put, arinya mempunyai banyak suatu variasi bentuk, kualitas dan jenis, bergantung pada siapa, kapan dan juga dimana jasa tersebut bisa untuk dihasilkan
4. Perishability. Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan usang dan tidak sanggup disimpan. Dengna demikian ketika suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut aka berlalu begitu saja.
Sedangkan berdasarkan Sumarni (2002:28) bahwa jasa mempunyai empat karakteristik yakni sebagai berikut:
A. Pengertian Jasa: Apa Itu Jasa?
Pengertian Jasa - Pengertian jasa yaitu kegiatan ekonomi dengan hasil keluaran yang tidak berwujud yang ditawarkan dari penyedia jasa yakni perusahaan kepada pengguna jasa atau konsumen.Pengertian Jasa Menurut Para Ahli
Terdapat beberapa hebat dalam pemasaran jasa telah memberikan definisinya dalam pengertian jasa. Adapun pengertian jasa berdasarkan para hebat yaitu sebagai berikut:
1. Kotler
Menurut Kotler dalam Lipiyoadi (2014:7). bahw pengertian jasa yaitu setiap tindakan atau kegiatan yang sanggup ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, intinya tidak terwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produksi fisik atau tidak.
2. Zethaml dan Bitner
Menurut Zethaml dan Bitner (1996) dalam Lupioyadi (2014: 7) yang juga ikut memberikan pengertian jasa berupa batasan jasa sebagai berikut: "Service is all economic activities whose output is non a physical product or contruction is generally consumed at that time it is produced, and procides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health. atau sanggup diartikan Jasa yaitu semua kegiatan ekonomi yang akhirnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi yang umum dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta membeirkan nili tambah menyerupai kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) konsumen.
3. Mursid
Menurut Mursid (1003:116), bahwa pengertian jasa yaitu kegiatna yang bisa diidentifikasikan secara tersendiri, yang pada hakikatnya bersifat tidak teraba, untuk memenuhi suatu kebutuhan dan juga tidak harus terikat pada suatu penjualan produk atau jasa lain.
Beberapa pengertian tersebut memberikan suatu kesimpulan bahwa jasa yaitu kegiatan ekonomi dengan hasil keluaran yang tidak berwujud yang ditawarkan dari penyedia jasa yakni perusahaan kepada pengguna jasa atau konsumen.
4. Gaspersz,
Menurut Gaspersz, (1997) bahwa pengertian Jasa merupakan suatu hasil yang diciptakan melalui kegiatan dalam keterkaitan antara pemasok dan pelanggan dan melalui kegiatan internal pemasok, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
5. Youeti
Menurut Youeti, (2001) bahwa pengertian Jasa (service) yaitu suatu produk yang tidak faktual (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik antara pemberi jasa (producer) dan akseptor jasa (customer) melalui suatu atau beberapa kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
B. Ciri-Ciri Jasa
Menurut Tjiptono (2000:15-18) menyebutkan bahwa ciri-ciri pokok pada jasa sebagai berikut:1. Intangibility . Jasa berbeda dengan barang. Jasa bersifat intangible, artinya tidak bisa untuk dulihat, dirasa, diraba, dicium ataupun didengar sebelum dibeli. Konseum tersebut terdiri dua pengertian yakni
- Sesuatu tidak sanggup disentuk dan juga dirasa.
- Sesuatu tidalah gampang untuk didefinisikan, diformulasikan ataupun dipahami secara rohaniah.
3. Variability . Jasa mempunyai sifat yang sangat variabel alasannya yaitu merupakan suatu nonstandardizet out-put, arinya mempunyai banyak suatu variasi bentuk, kualitas dan jenis, bergantung pada siapa, kapan dan juga dimana jasa tersebut bisa untuk dihasilkan
4. Perishability. Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan usang dan tidak sanggup disimpan. Dengna demikian ketika suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut aka berlalu begitu saja.
Sedangkan berdasarkan Sumarni (2002:28) bahwa jasa mempunyai empat karakteristik yakni sebagai berikut:
- Tidak berwujud. Jasa tidak nampak, tidak sanggup dicicipi sebelum dikonsumsikan. Olehnya itu baik pihak pembeli harus mempunyai keyakinan penuh kepada penjual jasa. Di pihak lain, penjual harus bisa berupaya semoga bisa meningkatkan jasa tersebut mempunyai manfaat.
- Tidak sanggup dipisahkan ataupun diwakilkan. Dengan kenyataan tersebut maka seringkali konsumen harus berada pada ketika jasa tersebut diproses, sehingga sanggup dikatakan konsumen terlibat dalam proses produksi jasa.
- Tidak tahan lama. Jasa tidak sanggup disimpan sebagai persediaan yang sama produk fisik. Jasa mempunyai nilai di ketika pembeli jasa membutuhkan pelayanan. Olehnya itu seringkali perminaan akan jasa akan berfluktuasi.
- Keanekaragaman. Jasa bergantung siapa yang menghadiakannya, kapan waktu pelayanannya dan dimana kawasan diberikannya suatu layanan jasa tersebut.
C. Jenis-Jenis Jasa
Berdasarkan pengertian, dan karakteristik jasa tersebut, maka sanggup ditentukan bahwa jenis-jenis jasa atau macam-macam jasa yaitu sebagai berikut:
- Usaha Rumah Tangga, jenis jasa yang satu ini meliputi banyak hal yang ada didalam sebuah rumah tangga. Contohnya : Untuk merawat sebuah kebun, memperbaiki rumah, Menjual air minum, kelengkapan alat-alat rumah tangga, sebagai pencucian rumah, dan lain sebagainya.
- jasa Perumahan, jenis jasa ini mencangkup penyewaan sebuah kamar hotel (penginapan), apartemen, kost-kostan, dan lain sebagainya.
- jasa Hiburan atau Rekreasi, yang ketiga ini jenis jasa ini meliputi penyewaan alat-alat yang bekerjasama dengan suatu hiburan, atau penyewaan kawasan untuk melaksanakan suatu kegiatan hiburan.
- Jasa Perawatan Pribadi, jenis jasa yang ke empat ini ialah suatu perawatan kecantikan, pijit, salon, dan lain sebagainya.
- Jasa Kesehatan, jenis jasa yang satu ini termasuk jasa yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia, contohnya ialah perawatan dirumah sakit, bidan, puskesmas, dan lain sebagainya.
- Jasa Bisnis, jenis jasa yang satu ini meliputi jasa akuntan, jasa konsultan, jasa marketing, dan lain sebagainy.
- Jasa Komunikasi, referensi jasa komunikasi yaitu warnet, wartel pengiriman fax, kantor pos, dan lain sebagainya.
- Jasa Transportasi, jenis jasa ini sering kita gunakan ketika kita berpergian disuatu tempat. contohnya angkutan darat, angkutan laut, angkutan udara, dan lain sebagainya.
- Jasa Keuangan, jenis jasa keungan yang dipakai yaitu bank. contohnya leasing, pajak, Bank pinjamandan lain sebagainya.
- JPendidikan, jenis jasa ini sangat penting untuk kelangsungan bangsa dan negara alasannya yaitu untuk mendidik belum dewasa bangsa. referensi jenis jasa ini antara lian yaitu guru privat, guru les, guru ngaji, guru sekolah.dan lain sebagainya.
Perbedaan Barang dan Jasa
Perbedaan Barang dan Jasa yaitu sebagai berikut..
- Barang sifatnya berwujud, sedangkan jasa tidak berwujud
- Barang sanggup disimpan, sedangkan jasa tidak
- Barang harus diproduksi lebih dahulu semoga sanggup Pengertian dan Perbedaan Barang dan Jasa dikonsumsi, sedangkan jasa diproduksi bersamaan dengan konsumsinya
- Barang sanggup dijual kembali, sedangkan jasa tidak sanggup dijual kembali
- Barang gampang distandardisasikan, sedangkan jasa sulit
- Dalam kegiatan ekonomi barang komunikasi dengan konsumen relatif rendah, sedangkan jasa komunikasi tinggi
- Kualitas barang bersifat obyektif, sedangkan jasa bersifat subyektif
- Produksi barang banyak memakai proses mesin, sedangkan jasa banyak memakai proses manusia
Tabel Perbedaan Barang dan Jasa
Demikiankah informasi akan Pengertian Barang, Pengertian Jasa, Ciri-Ciri Barang, Ciri-Ciri Jasa, Macam-Macam Barang, Macam-Macam Jasa, Pengertian Barang Menurut Para Ahli, & Pengertian Jasa Menurut Para Ahli. atau Pengertian Barang & Jasa, Ciri, Macam & Definisi Menurut Para Ahli. Semoga teman-teman mendapatkan dan bermanfaat. Sekian dan terima kasih. Salam Berbagi Teman-Teman.