-->

MELIHAT TAHAPAN PERKEMBANGAN MURAI BATU



Setelah terjadi perkawinan dan pembuahan, maka dalam waktu 4 s.d 6 hari kemudian Induk Murai Batu akan bertelur, rata rata telur yang dihasilkan antara 2 s.d 4 butir, Induk betina akan bertelur setiap hari sekali, atau bisa juga setiap 2 hari sekali, 

telur berwarna kecoklatan dengan totol totol kehitaman atau ada juga yag kebiruan dengan totol totol kehitaman. 


Masa inkubasi telur atau masa pengeraman telur oleh induk betina adalah 14 hari tepatnya, namun beberapa masa inkubasi memakan waktu antara 12 sampai dengan 16 hari, apalabila inukbasi memakan waktu lebih dari itu, kemungkinan besar telur tidak menetas. telur dierami oleh induk betina. sesekali induk akan turun untuk makan dan mandi, dalam hal ini, mandi sangat penting bagi telur itu sendiri, selain untuk menjaga suhu dan temperatur telur, juga untuk elunakkan cangkang teklur agar opiyik bisa dengan mudah memcah telur saat menetas, dan pada saat itu, induk betina juga membantu dalam proses penetasan. dengan membantu mematuk cangkang telur. 



Telur yang sudah menetas seperti pada gambar, ditandai dengan ada sedikit guratan merah atau urat darah pada cangkang telur, bisa juga ada seperti berak kapur yang tersisa seperti pada gambar di sebelahnya, apabila menemukan cangkang tersebut di dasar kandang, maka bisa dipastikan telur telah menetas. 


Hari Pertama menetas, piyik sangat rentan, pada masa ini induk betina akan full mengerami anaknya tersebut, sesekali turun ke bawah untuk memabwakan makanan untuk dilolohkan, makanan bisa berupa kroto, ulat, jangkrik dll sebisa mungkin disiapkan semuanya agar induk bisa bebas memilih makanan untuk anaknya. tidak jarang induk jantan ikut menyuapi betinanya dan juga piyiknya. pada masa ini sebisa mungkin makanan jangan sampai terlambat, fatal akibatnya, induk bsia membuang anaknya apabila stok makanan sampai kosong. 


Usia 3 s.d 4 hari sudah mulai terlihat perubahan, selain tubuhnya yang sudah beberapa kali dari saat pertama menetas, sudah nampak bulu bulu jarum yang mulai muncul, namun bukan berarti masa rawan sudah lewat, induk betina masih tetap mengeraminya karena tubuhnya masih belum tertutup oleh bulu, sehingga belum bisa menjaga kehangatan tubuhnya sendiri, pada masa ini ( 4 hari) induk sudah mulai mengubah pakan untuk anaknya, apabila saat pertama menetas meloloh anaknya dengan kroto, pada masa ini sudah mulai berubah dengan pakan yang lebih besar, bisa jangkrik atau ulat hongong, atau juga cacing. 


Usia 7 s.d 9 hari tubub piyik sudah mulai tertutup oleh bulu, namun masih belum sempurna, banyak bulu jarum yang masih belum pecah, pada masa ini anakan sudah mengeluarkan suara berupa cicitan saat lapar 

saat ini anakan sudah mulai mebuka matanya meski masih belum sempurna, perlahan dia sudah mulai menganal induknya, pada saat ini induk betina sudah tidak lagi mengerami anaknya, induk sudah tidur di luar sarang pada saat malam, jika jantan bagus dan pandai, akan ikut meloloh anaknya, dengan demikian pertumbuhan piyik akan lebih cepat berkembang. 

saat ini adalah saat yang baik apabila kita ingin agar piyik kita loloh sendiri. 


Usia 9 s.d 10 hari, saat ini bulu piyik sudah merata dan juga bulu jarum sudah tidak nampak, mata sudah terbuka sempurna, namun piyik masih belum bisa untuk terbang dan pada masa ini piyik masih menunggu 1 s.d 2 hari kemudian agar bisa mulai petualnagnnya yang pertama dengan terbang keluar dari sarang. 

pada saat ini induk sudah mulai aktif untuk meloloh anaknya, karena saat ini, makin banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh piyik.

Namun saat ini tidak menutup kemungkinan Induk juga sudah mulai kembali bercumbu dan kawin. 

Piyik pada masa ini masih bisa kita angkat dan kita loloh, namun memiliki resiko, karena piyik sudah membuka mata dengan sempurna, maka dia sudah mengetahui siapa induknya sebenarnya, resikonya adalah piyik tidak mau di loloh, namun tidak berarti ga ada jalan, usahakan jika ingin pengambil piyik pada usia saat ini, dilakukan pada sore hari menjelang malam, dan usahakan langsung dikerodong dengan rapat, besok bagi diharapkan piyik sudah dalam keadaan lapar dan akan mau kita loloh. 


Usia 15 s.d 18 hari, Piyik sudah mulai lebih aktif bergerak, sudah mulai menampakkan bekatnya meski masih samar samar, 

pada usia ini piyik tidak hanya nyicitm namun terkadang sudah mulai terdengar ngeriwik halus ( untuk piyik di penangkaran saya). pada masa ini piyik sudah mulai mematuk makanan atau fooding yang ada, meski belum bisa menelan, intensitas ngeloloh kita menjadi sangat pentuing pada masa ini karena piyik sedang dalam masa pertumbuhan. 


Usia 20 hari, pada usia ini Piyik sudah mulai belajar makan dan mampu untuk emnelan, namun konsekuensinya, tidak sedikit piyik yang menjadi nafsi du lolohnya menjadi berkurang, usia 3 minggu sampai dengan 1 bulan adalah masa masa yang rawan, karena perubahan pola makan dari diloloh menjadi bisa makan sendiri. 

pada usia ini piyik lebih atraktif, sudah bisa ngeplay dan kadang sudah merespon suara dari murai batu atau burung yang lain. 



Umur 35 hari, pada usia ini Piyik sudah mandiri, sudah bisa terbang, makan sendiri dan bahkan sudah mau mandi di keramba. dari segi fisiologi, piyik sudah tumbuh dengan sempurna, bulu trotol sudah tumbuh penuh dan kering. piyik sudah nampak lebih gagah dari sebelumnya 

pada usia ini piyik sudah ngeriwik kasar dan bahkan tidak jarang sudah ngeplong. baik pada masa ini sudah mulai di tempel dengan burung burung master agar piyik lebih cepat merekamnya. Untuk lebih memaksimalkan potensinya, lebih nbaik piyik di pisah dan di sendirikan dalam sebuah sangkar soliter, tidak dicampur dengan piyik yang lain. 



Usia 5 bulan. Menginjak usia 4 bulan, bulu trotol sedikit demi sedikit mulai rontok digantikan dengan bulu dewasa. pada saat ini nampak murai batu seperti sudah dewasa, bulu sudah mengkilat adn juga sudah nampak jelas perbedaan antara jantan dan betina. 

Saat ini adalah saat yang tepat untuk melatih Murai batu tersebut, bisa mulai dikenalkan ke tempat latihan untuk melatih mental dan juga mulai di setting foodingnya, agar pada saatnya nanti MB siap untuk di konteskan, 

Untuk Murai Batu rumahan juga bagus, karena lebih mudah merawatnya dan karena tipikal burung ini yang mudah berkicau, jadi ga perlu khawatir jika burung akan macet, terutama dari hasil penangkaran, karena selain jinak, juga lebih cepat berkicau, jadi sangat cocok untk klangenan dirumah. 



Umur diatas 1 tahun bagi murai batu tangakarn sudah sangat spektakuler, karena pada masa ini Murai sudah menampakkan karakter sejatinya, dengan kualitas yang bagus seekor Murai sudah berani mewalan Murai dewasa lainnay bahkan yang lebih tua, untuk kualitas suara serta isian juga tidak kalah dengan Murai Hutan..
.. 
karakter inilah yang membuat sebagian penghobi tidak sabar untuk segera menurunkan murai di kancah kompetisi, hal tersebut sah sah saja, namun juga masih perlu dipertimbangkan, kecuali memang Murai sudah benar benar siap untuk diturunkan dalam sebuah perlombaan 

Untuk penghobi rumahan, pada umur seperti ini akan sangat mennangkan bagi mereka, karena dengan suara yang variatif, dan saat digoda dengan teuk tangan atau kain burungnya sudah mau fight dan bersuara merdu, penantian selama merawat dari mual trotol umur satu bulan serasa terbayar impas dengan performa yang sangat memikAt HATI
INFOMURAI sarikan dari : http://amiexs.blogspot.com.
LihatTutupKomentar